Translate

Rabu, 03 Juli 2013

TAMYIZ



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Bahasa arab merupakan suatu disiplin ilmu yang sangat penting untuk dipelajari. Demikian pula hal nya salah satu bagian pembahasan dari bahasa arab tersebut yaitu “BAB TAMYIZ”. Tamyiz berdasarkan kepada Ilmu Nahwu yang merupakan pendukung untuk mempelajari Bahasa Arab. Pengetahuan terhadap tamyiz dibutuhkan agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan Bahasa Arab.
B.     TUJUAN PEMBAHASAN
Tujuan dari pembahasan BAB TAMYIZ ini antara lain untuk menambah pengetahuan Bahasa Arab agar lebih mendalam. Pembahasan ini juga bertujuan agar kita dapat mengidebntifikasi Tamyiz dalam suatu kalimat berbahasa Arab untuk dipraktekkan dalam disiplin ilmu yang membutuhkan.


BAB II
PEMBAHASAN

TAMYIZ

A.    Pengertian “tamyiz”






tamyiz ialah isim yang dinasabkan yang berfungsi menjelaskan zat yang samar.”

Yang menasabkannya adalah kata-kata sebelumnya berupa fi’il atau adad (kata bilangan) atau kata kata miqdar (ukuran,timbangan,takaran dan lain-lain).
Kadang kadang tamyiz itu menjelaskan hubungan yang masih tersembunyi pengertiannya. Tamyiz itu haruslah berupa isim nakirah.

B.     Macam macam tamyiz
1.      Tamyiz Mufrad atau disebut Tamyiz Dzat
Digunakan sebagai Tamyiz bagi lafazh-lafazh yg menunjukkan:
a.      Adad/bilangan.
اشتريت ستة عشر كتاباً
aku membeli enam belas kitab                                 
b.      Ukuran Jarak
اشتريت ذراعاً صوفاً
Aku membeli satu Dzira’ (satu hasta) kain wool.
c.       Ukuran Takaran
اشتريت إردباً قمحاً
Aku membeli satu Irdabb (24 Gantang) Gandum.

d.      Ukuran Berat
اشتريت رطلاً سمناً
aku membeli satu Rithl minyak Samin

2.      Tamyiz jumlah atau tamyiz nisbat
Yaitu Tamyiz untuk menghilangkan kesamaran makna umum dari penisbatan dua lafazh di dalam tarkib jumlah.
Tamyiz Nisbat/Jumlah dalam pertimbangan asalnya terbagi dua macam:
Ø  Tamyiz Nisbat peralihan dari Fa’il, contoh:
حَسُنَ الشاب خلقاً
pemuda itu baik akhlaqnya
*Lafazh “KHULUQON” dinamakan Tamyiz Nisbat, karena menghilangkan kesamaran penisbatan “HASUNA” kepada lafazh “ASY-SYAABBU”, sebagai Tamyiz nisbat peralihan dari Fa’il, karena asalnya :
حَسُنَ خُلُقُ الشاب
Akhlaq pemuda itu baik.
Ø   Tamyiz Nisbat peralihan dari Maf’ul, contoh
وَفَّيْتُ العمال أجوراً
aku membayar para pekerja itu ongkos
*Lafazh “UJUURAN” sebagai Tamyiz Nisbat menghilangkan kesamaran penisbatan “WAFFAITU” kepada “UMMAALA” disebut Tamyiz Nisbat Manqul dari Maf’ul, karena asalnya adalah: “WAFFAITU UJUUROL-UMMAALI” = aku membayar ongkos para pekerja.



C.     Contoh I’rab tamyiz

                



: fill madhi




: fail yang dirafakkan dengan dhammah karena isim mufrad



: tamyiz mansub dengan fathah karena isim mufrad.









 
            Kata                            dinasabkan oleh fi'il sebelumnya yaitu kata                     karena
apabila tidak tamyiz maka akan sulit memahami maksud dari kata bercucuran. 



                                    : fiil dan fael

                                    : maf’ul bih mansub dengan ya karena jamak muzakkra salim

                                    : tamyiz mansub dengan fathah karena isim mufrad






 
Kata                               dinasabkan oleh kata                                   karena jika tidak

tamyiz maka akan sulit memahami maksud duapuluh


BAB III
PENUTUP


Dari bahasan makalah di atas dapat disimpulkan bahwa tamyiz adalah “ialah isim yang dinasabkan yang berfungsi menjelaskan zat yang samar”. Tamyiz dinasabkan oleh kata sebelumnya yang berupa fiil atau adad. Tamyiz itu haruslah berupa isim nakirah.

Tamyiz ada 2 :
Ø  Tamyiz Mufrad atau disebut Tamyiz Dzat, yang menunjukkan
1.      Adad/bilangan.
2.      Ukuran Jarak
3.      Ukuran Berat
4.      Ukuran Takaran


Ø  Tamyiz jumlah atau tamyiz nisbat
1. Tamyiz Nisbat peralihan dari Fa’il.
2. Tamyiz Nisbat peralihan dari Maf’ul.


DAFTAR PUSTAKA





Anwar. Moch. 1989,Ilmu Nahwu Terjemahan Matan Jurumiyyah dan ‘Imrithy, Bandung :
Sinar Baru

http://nahwusharaf.wordpress.com/2011/12/21/pengertian-tamyiz-alfiyah-bait-356-357/


Umam,Chatibul,1987, Pedoman Dasar Ilmu Nahwu, Jakarta : Darul Ulum Press



Tidak ada komentar:

Posting Komentar