Translate

Jumat, 14 Desember 2012

KISAH : ULAR HITAM



Suatu cerita yang telah berlaku beberapa tahun dulu di Makkah… Kisah nyata. Sahabat, ada baiknya kita bisa mengambil hikmah dari cerita ini. Kisah ini datang dari tanah perkuburan Sa'raya, Makkah.

Pada beberapa tahun dahulu ada seorang perempuan yang berumur 40 tahun-an telah meninggal dunia.

Mereka telah mengusung jenazah beliau untuk di kebumikan di tanah perkuburan Al-Ma'ala yakni lebih kurang 2 kilometer dari masjidil haram selepas shalat Dzuhur.

Setelah sampai saja di tanah perkuburan tersebut, alangkah kagetnya mereka mendapati seekor ular yang berwarna hitam sebesar paha bersisik tebal telah berada di dalam liang lahat (dalam kubur tersebut).

SubhanAllah… Keadaan ular tersebut amat mengerikan. Mereka pun terus berlalu dari situ dan membawa jenazah wanita tersebut ke tanah perkuburan yang lain yakni di tanah perkuburan Sa'raya lebih kurang setengah jam memandu dari situ (8 km jauhnya).

Setelah mereka sampai di tanah perkuburan tersebut, rupa-rupanya ular hitam yang sama juga telah menunggu jenazah wanita yang ingin di kebumikan di situ.

Allahu Akbar!!! Mereka mengambil keputusan untuk memindahkan serta mengangkat ular tersebut dan letakkan di luar yakni berjauhan sedikit dari kawasan tersebut dan mengkebumikan jenazah wanita itu (yang anehnya ular hitam itu tidak melakukan apa-apa bila disentuh oleh mereka).

Selepas sahaja mereka mengkebumikan mayat wanita itu, tiba-tiba ular hitam yang diletakkan berjauhan dari situ datang menjalar dengan pantas dan masuk ke dalam kubur wanita itu.

MasyaAllah... Ular itu masuk ke dalam kuburan wanita itu…

Dengan seketika mereka mendengar bunyi seperti dahan-dahan pohon yang dipatah-patahkan dan apabila mereka melihat ke dalam kubur wanita tersebut, alangkah kagetnya mereka karena ular hitam sedang membelit jenazah wanita itu serta mematah-matahkan tulang jenazah itu…

SubhanAllah... Ada beberapa orang yang berada di sekitaran kubur itu turut pingsan melihat kejadian itu. Selepas diselidiki kenapa perkara tersebut bisa terjadi?

Rupa-rupanya sewaktu hayatnya, wanita tersebut suka melewat lewatkan shalatnya.

INI BARU SIKSAAN DI DUNIA AKIBAT MELEWATKAN SHALAT… BAGAIMANA KALAU TAK SHALAT? Naudzubillah...

Sahabat, marilah... kita ambil iktibar dan pedoman dari kisah ini...

Dari sahabat sekalian? Sudah berapa kali meninggalkan shalat? Sudah berapa kali melalaikan shalat? Sudah berapa kali meremehkan shalat?

Sahabat Iislam kan? Suarakan Islam mu sahabat... Tunjukkanlah jika kamu Islam! Jaga shalatmu, jaga ahlaqmu, jaga pandanganmu, jaga kehormatanmu sahabat, dan jaga semua yang diperintahkan oleh-Nya.

Sahabat semua mau kembali ke dalam kampung halaman kan sahabat? Ya, kampung halaman kita. Kampung halaman kita adalah Surga! ^_^ Yuk... Jangan lalaikan shalat kita ya... Always shalat 5 waktu...

Kita sama-sama belajar, dan saling menasihati, dan mengingatkan satu sama lain... Hmm... Itulah, indahnya ukhuwah islamiah... ^_^

(sen)

Wallahu a'lam bishawwab.

HUMOR : "NONTON TV"



Udin dan ucup sedang asik menonton film
horor
krna sudah merasa sangat takut udin

mengganti chanelnya
tpi ternyata semua chanel sedang
menanyangkan film hororrr
udin: niih acara kok sama semua yaak..
Cup coba lo keluar periksa antena nya ..
(perintah udin
ucup pun segera keluar
ucup: waah pantes aja din semua chanel
filmnya hororr semua
lah wong antena menghadap ke kuburan
udin: oowh ya udah lo ubah sono jdi
menghadap ke GAZA byar semuanya jdi film
perang
naah: klo antenanya di ubah menghadap ke
jamban...
Kira* film yg keluar apa yaak

Hewan dengan Telur Paling Kuat Sejagat


Telur yang lazim dikenal manusia biasanya rentan dan mudah pecah. Tapi, rupanya ada telur yang bisa dibilang paling kuat sejagat, yaitu telur hewan golongan custacea, Eucypris virens, yang juga sering disebut udang biji.

Eucypris virens adalah spesies yang bisa hidup dalam dua fase, seksual dan aseksual. Keduanya punya bentuk yang berbeda. Spesies ini memiliki sperma yang berukuran raksasa, mencapai 1 cm. Dengan kata lain, sperma spesies ini lebih panjang dari tubuhnya sendiri.

Jochen Vandekerkhove, peneliti dari University of Gda?sk di Polandia menguji kekuatan telur tersebut dalam sebuah eksperimen. Telur tersebut dipaparkan dengan sekian tekanan yang berpotensi sangat merusak bagi telur-telur umumnya. Hasil eksperimen dipublikasikan di jurnal Freshwater Biology, Selasa (4/12/2012).

Telur diantaranya disimpan pada suhu -72 derajat Celsius selama 3 minggu, dipaparkan pada radiasi ultraviolet B selama 10 jam, ditaruh dalam kondisi minim oksigen selama seminggu, dipaparkan pada empat macam enzim pencermaan, garam dan insektisida. Untuk pembanding, ada telur lain yang berada di kondisi normal.

Hasil eksperimen seperti diberitakan New Scientist, Kamis (6/12/2012) menunjukkan, hanya faktor sinar ultraviolet B yang memengaruhi telur Eucypris virens. Penetasan telur fase aseksual spesies itu sedikit melambat. Sementara, telur fase seksualnya tak terpengaruh.

Hingga saat ini, hewan yang bisa mengalahkan Eucypris virens adalah water bear, jenis invertebrata yang mampu bertahan di suhu di bawah -273 derajat Celsius dan tetap bertahan di lingkungan hampa antariksa. Eucypris virens mungkin juga harus dikirim ke angkasa.

SUMBER : KOMPAS

SAINS : Satelit China Kejar si Asteroid "Kentang"


Asteroid Toutatis yang berbentuk kentang akan mencapai titik terdekat dengan Bumi pada Rabu (12/12/2012). Sementara ilmuwan dari banyak negara hanya mengobservasi, China dengan satelitnya mengejar asteroid ini.

Pengejaran itu bukan sesuatu yang direncana memang. Sementara asteroid mendekat pada 12 Desember 2012, satelit China yang bernama Chang'E 2 akan berada pada titik terdekat pada 13 Desember 2012. Satelit itu nantinya hanya akan berjarak beberapa ratus kilometer dari Toutatis.

Dengan kedekatan posisi satelitnya, China berpeluang memotret Toutatis lebih baik. Pemotretan Toutatis kini sudah dimulai oleh teleskop radio Goldstone. Gambar dengan resolusi 7,5 meter per piksel sudah dihasilkan. Nantinya diharapkan dapat dihasilkan gambar 3,75 meter per piksel.

Emily Lakdalawa, editor senior The Planetary Society dalam tulisannya di situs web planetary.org, Kamis (6/12/2012) menyatakan bahwa Chang'E 2 sebenarnya sudah berhasil memotret Bulan. Namun, untuk memotret Toutastis, tampaknya satelit ini akan menghadapi beberapa kendala.

Chang'E 2 akan melintas di dekat Toutatis dengan kecepatan relatif tinggi, 11 km per detik. Dengan kata lain, jarak untuk memotret asteroid ini akan berubah sangat cepat. Perlu usaha keras agar Chang'E 2 dapat mengambil gambar asteroid berbentuk kentang itu.

"Kalaupun berhasil, Chang'E mungkin hanya akan mendapat dua gambar, saat mendekat dan mulai menjauhi," kata Lakdalawa. Kualitas gambar takkan lebih baik dari citra radar, namun Toutatis tetap dapat diidentifikasi dari bentuknya.

China menghadapi tantangan berat untuk mencitrakan asteroid ini. Salah satu faktornya karena negara itu baru saja memulai misi antariksanya. Namun, harapan tetap ada. Orbit Toutatis telah diketahui.

Bentuk Kentang

Asteroid Toutatis unik karena bentuknya. Astronom amatir Ma'rufin Sudibyo mengatakan, asteroid ini mengejutkan ilmuwan saat pertama dicitrakan oleh teleskop radio Goldstone pada tahun 1992. Asteroid ini seperti dua batu besar yang direkatkan tak sempurna.

"Bentuk ini tentu amat mengejutkan mengingat dalam imajinasi sebelumnya, Toutatis, dan juga asteroid pada umumnya, dianggap berbentuk mirip dengan bola dengan wajah penuh bopeng," urainya.

Dalam observasi yang terus dilakukan ilmuwan, ternyata Toutatis bukan satu-satunya. ada asteroid lain dengan bentuk mirip, misalnya asteroid Kleopatra dan Itokawa serta inti komet Borrely dan Hartley 2.

Ma'rufin menguraikan, Toutatis memiliki bentuk seperti kentang karena diduga berasal dari gabungan 2 asteroid. Dua asteroid memiliki orbit berbeda namun berpotongan. Kurang lebih 100 juta tahun lalu, keduanya bertemu dan membentuk Toutatis.

Penggabungan sendiri bisa terjadi sebab kecepatan gerak keduanya relatif kecil. Jika keduanya bergerak dengan kecepatan tinggi, maka bukan penggabungan yang terjadi, tetapi kehancuran. Benar tidaknya teori itu bisa diuji dengan pengamatan asteroid dua hari mendatang.

Asteroid Toutatis mendekati Bumi setiap 4 tahun sekali. Saat titik terdekat nanti, asteroid ini hanya berjarak 6,95 juta km dari Bumi. Satelit ini tak berpotensi menumbuk Bumi. Jadi, kedekatan jarak tak akan menimbulkan dampak apapun.

SUMBER ; KOMPAS

SAINS : Pakar Reptil Dunia Berbagi Pengalaman Ekstrem di Jakarta


Minggu (9/12/2012), mal Gandaria City, Jakarta Selatan, diramaikan oleh ular piton dan jenis reptil lain seperti iguana dan biawak. Bukan lantaran hewan liar itu lepas, melainkan seorang pakar reptil dunia sedang berkunjung ke Jakarta.

Pakar reptil dunia itu adalah Brady Barr. Ia didatangkan ke Indonesia atas kerja sama Indovision dan Fox International, untuk mempromosikan acara di National Geographic Channel yang dipandunya, "Dangerous Encounters".

Brady Barr berbagi pengalaman ekstrem setelah selama 20 tahun berhubungan dengan satwa liar, terutama reptil. Ia mengatakan, "Saya adalah satu-satunya herpetolog (pakar reptil) yang telah mempelajari 23 spesies buaya," katanya.

Barr menguraikan bahwa dirinya telah menjelajahi banyak ekosistem, mulai padang rumput kering tempat beragam reptil berada, gurun tempat banyak fosil dinosaurus ditemukan, hingga lautan tempat hiu dan gurita hidup.

Dalam acara hari ini, Barr menunjukkan beberapa foto saat ia berkalung piton, bagian atas mulut buaya terbesar, berada di antara kawanan ular berbisa, hingga berfoto di bawah laut, tepat di sebelah gurita raksasa.

"Saya tidak pernah menyangka dalam hidup saya, saya bisa bertemu salamander raksasa, gajah, beruang kutub, badak, ular, dan buaya. Ini karena kesempatan yang saya miliki karena saya bergabung dengan National Geographic," katanya.

Barr mengungkapkan kekagumannya akan alam Indonesia. Menurutnya, Indonesia adalah negara yang teberkati karena memiliki begitu banyak pulau beserta keanekaragaman hayatinya. Karena ekspedisi di Indonesia pula, ia mendapatkan perhatian media internasional.

"Saya pergi di sebuah gua di Flores (Istana Ular). Itu gua yang di mana-mana adalah ular. Di atas, di depan, dan belakang saya. Di sana pula saya digigit piton. Begitu banyak perhatian media saat itu," paparnya.

Dalam berita MSNBC, 15 Oktober 2007, Barr mengungkapkan, "Gua itu merupakan sebuah liang atau ruang horor, mungkin merupakan tempat terburuk sejak 10 tahun saya bekerja bersama National Geographic."

Saat digigit ular tersebut, Barr harus berjuang naik ke mulut gua. Gigitan piton yang sebenarnya tak berbisa sendiri menjadi berbahaya karena di gua, Barr berinteraksi dengan kotoran kelelawar. Baru 27 jam setelah kejadian, ia bisa dibawa di rumah sakit di Singapura.

Selama bertahun-tahun bergelut dengan binatang buas, Barr mengungkapkan bahwa rasa takut masih tetap ada. Ia menambahkan, rasa takut memang harus selalu ada. "Dari ketakutan, kita bisa berupaya untuk tetap waspada," cetusnya.

Ia juga mengungkapkan betapa berbahaya bekerja dengan satwa liar sekaligus kamera. Ia menunjukkan salah satu rekaman ketika ular yang sedang dipegangnya justru menyerang saat ia memberi penjelasan ke arah kamera.

"Bekerja menjadi pemandu acara seperti 'Dangerous Encounters' lebih berbahaya. Kita harus berhadapan dengan kamera sekaligus dengan satwa liar. Saat mata kita menghadap kamera, kita tidak tahu yang akan terjadi selama satu-dua detik ke depan," terangnya.

Barr lahir pada tahun 1963. Meraih gelar doktor dari University of Miami, ia mulai bekerja dengan National Geographic sejak tahun 1997. Selain di Indonesia, ia telah melakukan ekspedisi di Kamboja, Guyana-Perancis, Brazilia, dan Afrika.

Ia mengatakan, ambisi terbesarnya kini adalah pendidikan sains untuk anak-anak. "Saya ingin anak-anak mengenal satwa liar. Anda yang di Indonesia beruntung bisa mengenal satwa liar lebih dekat."

SUMBER : KOMPAS

SAINS : Planet Beratmosfer Tipis Juga Bisa Mendukung Kehidupan

Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa mikroba tidak bisa hidup di tekanan ekstrem rendah, alias di lingkungan beratmosfer tipis seperti Mars. Namun, studi terbaru membantahnya. Hal ini jadi bukti bahwa mikroba bisa hidup di lingkungan planet beratmosfer tipis.

"Hanya karena planet tidak memiliki atmosfer tebal, tidak berarti kita harus menyingkirkannya sebagai planet yang tak layak huni," kata Alexander Pavlov dari Goddard Space Flight Center, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), dalam presentasi di pertemuan tahunan American Geophysical Union, Senin (3/12/2012).

Pavlov melakukan eksperimen untuk membuat simulasi lingkungan Mars di sebuah bejana. Dalam bejana itu, ada debu bergaram serupa tanah Mars dan karbon dioksida yang didinginkan dengan nitrogen cair. Selanjutnya, bakteri E. coli dimasukkan di dalam bejana itu. Tekanan dalam bejana diturunkan.

Saat tekanan dalam bejana 40 kali lebih kecil dari di permukaan Bumi, air di dalam bejana itu mendidih. Namun, air masih tersisa sehingga E. coli bisa bertahan untuk beberapa hari. Karena air tak diisi ulang, maka setelah beberapa hari koloni bakteri punah.

Pavlov berpikir, Mars pada musim panas dan semi bisa melelehkan es di bawah permukaan dan memberikan tempat bagi mikroorganisme untuk hidup. Selama masa itu, suhu di bawah tanah meningkat di atas titik beku dan tanah yang punya ketebalan sekitar 15 cm memberikan ruang berlindung dari ultraviolet.

Menurut Pavlov, dalam kondisi itu, mikroba ekstremofil yang bisa hidup di kondisi ekstrem bisa bertahan. "E. coli bukan ekstremofil, jadi jika mikroba biasa bisa hidup di tekanan rendah, maka pasti mikroba ekstremofil bisa bertahan," kata Pavlov seperti dikutip Wired, Senin lalu. Dengan demikian, mikroba diperkirakan bisa hidup di planet bertekanan rendah seperti Mars.
Sumber :

SAINS : Dinosaurus Baru, Berhidung Besar dan Tak Punya Jempol



Spesies dinosaurus baru ditemukan di wilayah utara Meksiko. Dinamai Latirhinus uitstlani, dinosaurus itu ditemukan di wilayah Coahuila dan diperkirakan hidup di masa Cretaceus Akhir, sekitar 73 juta tahun lalu.

Publikasi ilmiah penemuan dinosaurus tersebut dimuat di jurnal Historical Biology, jurnal internasional bidang palaebiologi, kehidupan masa lampau.  L uitstlani, seperti namanya, memiliki karakteristik unik berupa hidung yang lebar.

"Juga, hidung dinosaurus itu memiliki ruang tambahan bagi struktur jaringan lunak, serupa kantong yang elastis, untuk tujuan penampilan, pengenalan diri dan komunikasi secara umum," kata Albert Prieto-Márquez, pemimpin tim peneliti, seperti dikutip Discovery, Rabu (6/12/2012).

Dalam penelitian, Prieto-Márquez yang merupakan peneliti post-doktoral dari Bayerische Staatssammlung für Paläontologie und Geologie di Munich, Jerman, menganalisis fosil dinosaurus bersama rekannya, Claudia Inés Serrano Brañas.

Ia menemukan, selain memiliki hidung besar, dinosaurus ini juga punya kaki belakang yang kekar dengan tiga jari. Sementara itu, kaki depannya kecil dan memiliki empat jari. Dengan kata lain, Prieto-Márquez menemukan bahwa dinosaurus ini tak memiliki jempol.

"Ketika berjalan dan makan, L. uitstlani akan berjalan normal dengan empat kaki walaupun ketika kecepatan dan lari dibutuhkan, dinosaurus ini menggunakan dua kaki. Ekor yang panjang memanjang ke belakang untuk memberi keseimbangan bagian depan tubuh," tutur Prieto-Márquez.

Penemuan dinosaurus ini penting karena beberapa hal. Pertama, penemuan ini menambah wawasan tentang dinosaurus jenis hadrosaurid secara anatomi dan evolusi. Kedua, temuan ini mengisi gap pengetahuan tentang dinosaurus di wilayah selatan Amerika Utara.

Ketiga, dinosaurus ini menyuguhkan hubungan antara dinosaurus di Amerika Utara dan Amerika Selatan. Terakhir, temuan ini menegaskan spekulasi sebelumnya bahwa dinosaurus jenis ini mendominasi wilayahnya. Penelitian selanjutnya penting untuk mengungkap ukuran dan bentuk dinosaurus ini.  

Sumber :
DISCOVERY

SAINS : Tiga Jenis Pohon untuk TNGHS


Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) menurut catatan Japan Educational Enviroment Forum (JEEF) bekerja sama dengan pengelola TNGHS, dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi tengah menghadapi persoalan penurunan kualitas hutan. Balai TNGHS sendiri mengatakan degradasi kawasan seluas 113.357 hektare itu berupa fragmentasi dan deforestasi hingga 19,4 persen atau setara dengan 22.000 hektare.
Fragmentasi adalah berubahnya hutan asli dari struktur tegakannya atau pohon kayu menjadi hutan sekunder, hutan produksi, dan hutan tanaman. Sementara, deforestasi adalah perubahan hutan menjadi semak belukar dan padang ilalang.
Kini, luasan deforestasi mencapai 8.323,5 hektare. Lalu, TNGHS mengalami laju kerusakan hutan rata-rata 1,3 persen per tahun. Yang menjadi perhatian, dalam catatan yang disampaikan kemarin, titik-titik kerusakan hutan berada di perbatasan TNGHS dengan lahan permukiman dan pertanian milik masyarakat.
Berangkat dari kenyataan itu, sebagaimana disampaikan Presiden Direktur PT Amerta Otsuka Prayugo Gunawan, pihaknya mencanangkan penanaman 25.000 pohon di area terdegradasi TNGHS seluas 40.000 hektare. Menurut Prayugo, pilihan pun jatuh pada tiga jenis pohon yang memang terbilang cocok dengan kualitas tanah, kontur, dan cuaca di TNGHS. Ketiga jenis pohon itu adalah rasamala (Altingia excelsa noronha), puspa (schima wallichii), dan aren (Arenga pinnata). Dalam kesempatan penanaman itu, hadir Kepala Balai TNGHS Agus Priambudi dan Bupati Sukabumi Sukmawijaya.
Balai TNGHS menyatakan kalau rasamala dan puspa merupakan tanaman pohon asli setempat. Kedua jenis pohon ini ditanam di dalam kawasan. Sementara, aren ditanam di batas kawasan TNGHS dengan permukiman dan pertanian penduduk. Aren adalah pohon produktif yang bisa dimanfaatkan hasilnya oleh masyarakat sekitar.
Lebih lanjut, Prayugo mengatakan program penanaman pohon tersebut merupakan program jangka panjang lima tahun ke depan. Program ini dimulai pada 19 Juni 2012 dengan tajuk Satu Hati Peduli Lingkungan.

SUMBER ; KOMPAS

SAINS : Bakal Ada Penerbangan Komersial ke Bulan Akhir Dekade Ini


Sebuah perusahaan baru bakal memfasilitasi keinginan manusia menginjak Bulan. Untuk perjalanan pergi-pulang ke Bulan, Golden Spike Co, demikian nama perusahaan itu, "hanya" akan mengenakan biaya 1,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 13,5 triliun.

Meski merupakan perusahaan baru, orang yang berada di belakangnya adalah orang lama dalam bidang keantariksaan. Perusahaan itu dimotori oleh mantan Direktur Penerbangan Apollo, Gerry Griffin; dan mantan Kepala Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Alan Stern.

Diberitakan AFP, Kamis (7/12/2012), perusahaan tersebut bisa menurunkan harga dengan cara "melakukan kapitalisasi pada roket serta pesawat pengangkut komersial yang sudah tersedia saat ini."

Golden Spike Co akan menjual tiket ke Bulan kepada siapa pun tanpa pandang bulu. Tiket akan dijual pada negara yang berminat mengirimkan astronot, ilmuwan yang ingin terbang secara pribadi, ataupun kalangan sipil.

Perusahaan itu menargetkan, pengiriman ke Bulan bisa dimulai pada akhir dekade ini, sebelum perayaan 40 tahun pendaratan di Bulan oleh Neil Armstrong. Satu pengiriman akan dilakukan lebih dulu, diikuti dengan 15-20 pengiriman berikutnya.

Stern seperti yang diberitakan AP, Kamis, mengungkapkan, pihaknya telah menghubungi beberapa negara potensial yang ingin terbang ke antariksa, seperti Afrika Selatan, Korea Selatan dan Jepang. Beberapa individu kaya yang tak disebut namanya juga telah dihubungi.

"Ini bukan tentang siapa yang pertama. Ini soal bergabung ke sebuah klub. Kita seperti membereskan apa yang telah dilakukan NASA pada tahun 1960-an. Kami akan membuatnya menjadi komoditas pada tahun 2020-an," kata Stern.

Untuk sampai ke Bulan, beberapa langkah harus ditempuh. Dua astronot akan diluncurkan dari orbit, terhubung dengan mesin yang akan mengirim ke orbit Bulan. Dari sana, astronot akan mendarat. Stern mengatakan, pihaknya akan membeli roket dan pesawat yang ada kini. Hany perlu pengembangan kostum antariksa baru dan lander.

"Griffin mengatakan bahwa hambatan teknologi dalam pengiriman manusia ke Bulan sebenarnya tidak ada. Masalahnya adalah hambatan finansial. Stern mengatakan, daya tarik penjualan tiket ke Bulan ini adalah "sex appeal terbang sebagai astronot".

SUMBER : KOMPAS

Cagar Alam Morowali Dieksploitasi Tambang

 
Meski berstatus hutan konservasi, Cagar Alam Morowali di Sulawesi Tengah terus dieksploitasi kandungan bijih nikelnya. Kementerian Kehutanan didesak untuk tegas dan menindak aktivitas tambang serta mengungkap perizinan tambang di daerah perlindungan keanekaragaman hayati itu.
Hingga saat ini perusahaan tambang tetap saja bebas beroperasi di dalam Cagar Alam Morowali, di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
-- Andika
"Hingga saat ini perusahaan tambang tetap saja bebas beroperasi di dalam Cagar Alam Morowali, di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Selain di Cagar Alam itu, perusahaan juga menebang dan membabat hutan mangrove di sepanjang Desa Tambayoli, Tamainusi, dan Tandayondo di Morowali," ungkap Andika, Manajer Riset dan Kampanye Jaringan Advokasi Tambang Sulawesi Tengah, Senin (10/12/2012) di Jakarta.
Ia mengungkapkan PT berinisial GRP itu memiliki izin usaha pertambangan dari Bupati Morowali. Izinnya untuk eksplorasi produksi seluas 145 hektar. Sayangnya, lokasi izin itu berada di hutan konservasi, Cagar Alam Morowali.
Cagar Alam Morowali, Kabupaten Morowali dan TojoUna-una Sulawesi Tengah (Sulteng), ditetapkan melalui No: 237/Kpts -II/1999 tertanggal 27 April 1999. Lalu, Surat Keputusan Menteri Kehutanan 24 November 1986 menyebutkan luasan Cagar Alam Morowali 225 ribu ha. Dengan rincian, total keliling 265,84 kilometer terdiri dari batas alam 36,36 km dan batas buatan 229,84 km. Pall batas mencapai 3.198 buah terdapat di kawasan Teluk Tomori, dataran rendah dan pegunungan.
Andika mengungkapkan sejak Oktober 2011, aktivitas pembabatan hutan mangrove yang masuk Cagar Alam Morowali telah dilakukan saat itu selebar 15 meter dan panjang sekitar 1.200 meter. Pembabatan ini untuk kebutuhan pelabuhan orb nikel oleh PT Gema Ripah Pratama.
Sejak 1 Juni 2012, PT Gema Ripah Pratama, mulai produksi. Mereka membangun jalan hauling koridor tambang galian ke pelabuhan yang membentang di tengah tengah pemukiman penduduk. Perusahaan, jugamenumpuk orb di Desa Tambayoli, seluas satu hektar.
Desa Soyojaya persis segaris dengan cagar alam Morowali. Lokasinya terisolir, paling ujung Teluk Tomuri . Akses transportasi menggunakan perahu motor ke daerah sekitar. Andika curiga lokasinya yang sulit diakses ini dimanfaatkan untuk kongkalingkong perizinan tambang secara cepat dan tertutup.
Aktivitas pertambangan di cagar alam ini, lanjut Andika, telah diketahui petugas Balai Konservasi dan Sumberdaya Alam (BKSDA) Sulteng. "Tapi belum dilakukan tindakan terhadap aktivitas pertambangan ini," ujarnya.
Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Kementerian Kehutanan, Bambang Novianto Wandono belum dapat dikonfirmasi. 

AS-Eropa Tolak Beri Dana Perubahan Iklim

 
Konferensi Perubahan Iklim PBB Kerangka Kerja PBB pada Konvensi Perubahan Iklim di Doha, Qatar, menyisakan waktu kurang dari sehari. Namun, hingga Kamis (6/12/2012), tak ada komitmen pendanaan untuk perubahan iklim.

Rabu lalu ditunjuk menteri dari Maladewa dan Swiss—mewakili negara berkembang dan maju—untuk menyelesaikan perbedaan antardua kelompok itu. Perundingan yang masih buntu mencakup komitmen dana perubahan iklim dan kelanjutan Protokol Kyoto yang tahap pertama berakhir 31 Desember 2012.

Konferensi di Durban pada COP-17 disepakati adanya rezim baru pengganti Protokol Kyoto yang akan mulai berlaku 2020 dan rancangannya selesai 2015.

Hingga kemarin, AS dan Uni Eropa menolak memberi dana segar perubahan iklim 2013- 2020. Negara-negara berkembang mengatakan butuh dana tambahan minimal 60 miliar dollar AS dari sekarang hingga 2015 untuk menghadapi bencana akibat perubahan iklim, seperti kekeringan, banjir, ombak besar, dan badai.

Wakil dari Uni Eropa, Pete Betts, mengatakan, ”Saat ini keuangan di Eropa berat. Dan, kami seperti negara maju lainnya tidak pada posisi sepakat pada target apa pun pada 2015.”

Jonathan Pershing dari AS menuturkan, ”Kami melakukan apa yang sudah kami sepakati dan sesuai komitmen yang sudah kami berikan.” Pihak AS selama ini mendukung pendanaan sebelum 2020, yang disebut fast-track fund.

Selasa lalu, Sekjen PBB Ban Ki-moon mendesak para perunding menyisihkan perbedaan di antara mereka dalam menghadapi ”krisis” pemanasan global yang amat berat.

Rabu (5/12/2012) malam, Ketua Satgas REDD+ Kuntoro Mangkusubroto memberi laporan kemajuan program pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi lahan (REDD+) di Indonesia. ”Untuk pertama kali dalam sejarah, pemerintah membuka kepada publik peta digital sehingga bisa diperiksa siapa pun di seluruh dunia,” ujarnya.

Menurut dia, REDD+ tak hanya soal karbon dan hutan. ”Soal kesejahteraan manusia, keadilan, dan penghapusan kemiskinan.”

(AFP/AP/REUTER/ISW)
Sumber :
Kompas Cetak

SAINS : Tak Ada Kebijakan Politik tentang Perubahan Iklim


Tak ada kebijakan politik di dalam negeri terkait perubahan iklim. Selama ini, isu perubahan iklim tak pernah jadi pembicaraan politik dan tak pernah mendapatkan anggaran khusus, sedangkan di perundingan internasional Indonesia hanya sibuk berbicara hibah dan bantuan dana.

Kondisi itu diungkapkan Direktur Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Abetnego Tarigan, dihubungi Minggu (9/12/2012), di Jakarta. Menurut dia, yang juga Ketua Friends of the Earth Indonesia, kondisi itu mengakibatkan tak ada perdebatan di tataran global.

”Pemerintah gagal membawa isu perubahan iklim dalam pembicaraan politik antara eksekutif dan legislatif. Mereka ke Doha tanpa persiapan bersama legislatif. Artinya, itu hanya ”setengah kamar”,” ujar Abetnego.

Idealnya, lanjut Abetnego, Indonesia mengurus diri sendiri, bukan hanya bicara mitigasi, namun juga adaptasi. Ada kebijakan politik berarti ada undang-undang khusus masalah perubahan iklim. ”Implikasinya ke anggaran sehingga ada anggaran khusus untuk mitigasi dan adaptasi,” kata dia.

Saat ini, pengaturan soal moratorium lahan gambut dan hutan primer, pembentukan Dewan Nasional Perubahan Iklim, dan soal Penurunan Emisi Melalui Deforestasi dan Degradasi Lahan (REDD+), juga Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca, semuanya berbentuk instruksi presiden, keputusan presiden, dan peraturan presiden, ”Belum ada yang berbentuk undang-undang,” ujar Abetnego.

Target kabur

Sementara itu, setelah melalui perpanjangan sehari, Konferensi Perubahan Iklim Pertemuan Para Pihak ke-18 berakhir pada Sabtu (8/12). Akhirnya disepakati perpanjangan Protokol Kyoto ke periode dua. Periode pertama Protokol Kyoto berakhir tahun ini. Pada periode kedua ini, Jepang, Rusia, dan Kanada menyatakan tak ikut serta.

Protokol Kyoto tahap dua hanya akan meliputi negara-negara Uni Eropa, Australia, Ukraina, Swiss, dan Norwegia, yang keseluruhan emisinya 15 persen emisi dunia. Pernyataan target emisi akan disampaikan pada 2014. Pemerintah AS yang tak pernah meratifikasi Protokol Kyoto keberatan karena akan mengganggu perekonomian AS.

Sekjen PBB Ban Ki-moon menyambut hasil Konferensi Doha, namun mengatakan, ”Jauh dari yang harus dilakukan”.

Para aktivis lingkungan pun amat kecewa dengan hasil tersebut dan menyebutnya, ”Doha Climate Gateway”–sebuah ejekan untuk menyebut bahwa konferensi Doha telah gagal.

”Perundingan iklim ini gagal meningkatkan penurunan gas karbon, juga gagal menyediakan langkah yang meyakinkan untuk pendanaan 100 miliar dollar AS per tahun mulai 2020 untuk membantu negara-negara miskin,” bunyi siaran pers dari Climate Action Network-International. ”Tidak ada keterkaitan antara yang urgen di luar sana dan apa yang terjadi di dalam sini,” ujar Jennifer Haverkamp dari Environmental Defense Fund.

Di sisi lain, emisi karbon ternyata naik 2,6 persen tahun ini, atau sekitar 58 persen lebih tinggi dibandingkan emisi tahun 1990. China dituding sebagai negara pengemisi terbesar.(AP/REUTER/ISW)
Sumber :
Kompas Cetak

SAINS : Kekayaan Sumber Daya Genetika Belum Terpetakan

 
Kekayaan sumber daya genetika disertai pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya yang melimpah di Indonesia belum terpetakan. Padahal, pemetaannya akan menunjang program pembagian manfaat seperti amanat Protokol Nagoya.

”Protokol Nagoya merupakan kemenangan bagi bangsa kita sebagai pemilik sumber daya genetika terbesar di dunia. Pengintegrasian data yang sekarang tersebar di berbagai institusi masih diperlukan,” kata Endang Sukara, peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Rabu (5/12/2012), sebagai pembicara kunci pada Simposium Sumber Daya Genetika di Pusat Sains Cibinong LIPI, Cibinong, Jawa Barat.

Endang mengatakan, masalah implementasi Protokol Nagoya sudah disampaikan kepada DPR. Penetapan regulasi menunggu database sumber daya genetika.

Kepala Pusat Penelitian Biologi LIPI Siti Nuramaliati Prijono mengatakan, LIPI mengelola herbarium dan museum zoologi dengan koleksi saat ini mencapai 2 juta spesimen. Spesimen yang paling sedikit dari laut.

”Saat ini LIPI hanya memiliki lima orang taksonom maritim. Jumlah yang sedikit ini belum memungkinkan untuk mengetahui secara optimal sumber daya genetika kelautan,” kata Siti.

Endang mengatakan, dari hasil penelitian hutan sekunder di Jambi, pada area 1 hektar saja teridentifikasi 300 jenis tumbuhan berdiameter batang lebih dari 2 sentimeter. Kekayaan sumber daya genetika berupa mikroorganisme belum terpetakan.

”Ini menunjukkan berlimpahnya sumber daya genetika kita,” kata dia.

Penguasaan data sumber daya genetika, menurut Endang, bermanfaat untuk mencapai pembagian keuntungan dari pemanfaatan sumber daya genetika itu. Mekanismenya meliputi izin akses, kesepakatan transfer material, izin pemanfaatan komersial, dan perjanjian kerja sama riset dan pengembangan. (NAW)
Sumber :
Kompas Cetak

SAINS : Ancaman Bencana Hidrometeorologi

 
Bencana hidrometeorologi, yaitu banjir, kekeringan, tanah longsor, puting beliung, hingga gelombang pasang, menjadi ancaman terbesar negara di Asia, termasuk Indonesia. Bencana ini dipicu oleh kerusakan lingkungan dan pemanasan global.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Kamis (13/12/2012), mengatakan, sejak Januari hingga 13 Desember 2012, tercatat 729 kejadian bencana di Indonesia. Sebanyak 85 persen adalah bencana hidrometeorologi berupa banjir, kekeringan, tanah longsor, puting beliung, kebakaran lahan dan hutan, serta gelombang pasang.

Kejadian ini lebih besar daripada rata-rata tahun 2002- 2011, yakni 77 persen. Puting beliung merupakan bencana paling sering terjadi, yaitu 36 persen, mengalahkan banjir dan longsor yang sebelumnya mendominasi.

Menurut Sutopo, meningkatnya bencana hidrometeorologi disebabkan oleh kerusakan lingkungan akibat ulah manusia (antropogenik) dan faktor perubahan iklim. Khusus untuk banjir di Jawa, penyebab dominannya ialah antropogenik. ”Faktor kerusakan daerah aliran sungai lebih dominan,” katanya. ”Memang ada pengaruh perubahan iklim, tetapi tidak begitu besar.”

Akan tetapi, fenomena peningkatan frekuensi dan daerah terdampak puting beliung menunjukkan pengaruh perubahan iklim. Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Edvin Aldrian mengatakan, naiknya suhu Bumi menyebabkan frekuensi kejadian puting beliung, sekalipun pembuktian langsung secara statistik sulit dilakukan.

Sutopo menambahkan, bencana hidrometeorologi menjadi ancaman serius di masa mendatang. Secara bulanan, dari data bencana 2002-2012 menunjukkan, puncak bencana terjadi pada Januari. Artinya, pada puncak musim hujan, yaitu di Januari, ancaman bencana hidrometeorologi mencapai puncaknya. Ini perlu diantisipasi masyarakat.

”Saat ini puting beliung terjadi bukan hanya pada masa transisi atau peralihan musim, melainkan berlangsung selama musim hujan hingga akhir musim hujan, yakni dari sekitar Oktober hingga April,” katanya.

Fenomena global

Dominasi bencana hidrometeorologi di Indonesia ini sejalan dengan fenomena Asia dan global. Secara global, 76 persen bencana di dunia sepanjang tahun 1900-2011 adalah bencana hidrometeorologi.

Pekan ini, Badan PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana (UNISDR) merilis hasil penelitian yang menyebutkan banjir merupakan bencana paling kerap terjadi di Asia sepanjang 2012, yaitu mencapai 44 persen. Bencana ini menyebabkan dampak korban jiwa terbanyak dan kerugian ekonomi terbesar. Sebanyak 54 persen korban tewas di Asia diakibatkan banjir dan 56 persen dari total kerugian ekonomi di Asia disebabkan banjir.

Penelitian itu dilakukan UNISDR bekerja sama dengan Louvain University Centre for Research on the Epidemiology of Disasters (CRED). Disebutkan, Pakistan paling menderita akibat banjir. Sebanyak 480 warga Pakistan tewas sepanjang Agustus hingga Oktober 2012. Adapun banjir yang melanda China pada Juni-Juli berdampak terhadap 17 juta orang dan menyebabkan kerugian ekonomi terbesar, yaitu 4,8 miliar dollar AS.

Selain banjir, badai juga menjadi ancaman serius di Asia. Pekan lalu di Filipina terjadi topan Bopha yang menewaskan 500 orang.

Di Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Asia Timur terjadi 83 bencana yang menyebabkan total tewas 3.103 jiwa, berdampak terhadap 64,5 juta jiwa, dan total kerugian ekonomi hingga 15,1 miliar dollar AS. Bencana di tiga kawasan ini menyumbang 57 persen total kematian akibat bencana, 74 persen orang terdampak bencana, dan 34 persen total jumlah kerugian ekonomi selama tahun 2012.

Di dunia, jumlah bencana mencapai 231 kali, menyebabkan 5.469 korban tewas, berdampak terhadap 87 juta jiwa, dan menyebabkan kerugian hingga 44,6 miliar dollar AS. 
Sumber :
Kompas

Perilaku Aneh, Lele Memakan Burung Merpati


Penemuan yang dipublikasikan di PLOS ONE, Rabu (5/12/2012), mengungkap perilaku satwa yang tak terduga. Spesies lele Silurus glanis ternyata mampu memakan burung merpati.

Silurus glanis adalah lele terbesar ketiga di Eropa. Dalam publikasi, dinyatakan bahwa lele itu berasal dari wilayah Eropa di dekat sungai Rhine. Kini, jenis ikan predator itu diintroduksi ke beberapa sungai di Eropa, termasuk Sungai Tarn di Perancis, tempat penelitian ini dilakukan.

Julien Cucherousset dari Universitas Paul Sabatier yang menjadi pemimpin peneliti menguraikan, dalam penelitian, lele terekam berenang ke tepian, sesaat berada di daratan, menyambar burung merpati yang sedang berkumpul di tepi sungai, lalu membawanya kembali ke perairan.

Menurut Cucherousset, perilaku hewan air yang memakan hewan darat memang bukan hal baru. Namun, perilaku lele yang mampu memakan burung belum pernah ditemukan sebelumnya. Ia mengatakan bahwa perilaku ini adalah salah satu bentuk adaptasi terhadap kompetisi.

"44 perilaku mendarat parsial dan kebanyakan keseluruhan diobservasi dan difilmkan, di mana 28 persen ikan yang mendarat sukses memangsa. Burung darat ditangkap, lalu ikan kembali ke sungai dan menyantapnya," papar Cucherousset dan rekannya dalam publikasi.

"Sekitar 40 persen dari yang diobservasi, sebagian besar bagian tubuh lele ini berada di luar air. Perilaku ini berlangsung sangat cepat, mulai kurang dari sedetik hingga maksimal 4 detik," lanjutnya.

Observasi perilaku juga menunjukkan keunikan. Lele cenderung memilih memakan burung yang aktif. Walaupun seekor burung berlokasi sangat dekat dengan jangkauan, lele takkan menyerang jika burung itu diam. Diduga, lele memanfaatkan gelombang air untuk mendeteksi mangsa.

Spesies lele yang diobservasi mulai diintroduksi di Sungai Tarn pada tahun 1983. Peneliti menduga, perilaku tersebut muncul karena kompetisi dengan satwa lain di sungai dalam mendapatkan makanan. Hal ini belum diteliti lebih lanjut.

"Penemuan menunjukkan bahwa perilaku predasi baru ini merepresentasikan kemampuan ekstrem spesies yang diintroduksi untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, yang bisa menimbulkan dampak tak terduga untuk dinamika sumber pangan dan fungsi lingkungan," papar Cucherousset.

LIHAT VIDEONYA DI SINI:
 http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=1Wo2xrZSApE

SUMBER : KOMPAS

Karena Tak Aman, Sudah 4 Tahun Mereka Tak Belajar


Proses belajar mengajar di empat distrik di Kabupaten Puncak Jaya, Papua, sudah terhenti selama empat tahun terakhir karena alasan keamanan. Keempat distrik itu adalah Distrik Mewoluk, Distrik Tingginambut, Distrik Yamo dan Distrik Torere.

Bupati Puncak Jaya Hanock Ibo, mengatakan bahwa proses belajar-mengajar hingga kini masih terhambat karena seringnya terjadi gangguan keamanan yang dilakukan kelompok sipil bersenjata. Hanock menuturkan, gedung sekolah, dibakar orang tidak bertanggung jawab sehingga anak-anak tidak dapat belajar.

Pemerintah daerah sendiri, lanjutnya, berupaya mengatasi terhentinya pendidikan di empat ditrik itu dengan menyelesaikan persoalan dasarnya.

"Mudah-mudahan dengan terus dilakukannya pedekatan terhadap kelompok tersebut situasi keamanan di Kabupaten Puncak Jaya berangsur kondusif," tuturnya di Mulia.

Selain menyebabkan terhentinya proses belajar mengajar, Hanock menyebutkan bahwa alasan keamanan juga menyebabkan terhambatnya pembangunan. Akses transportasi menjadi terganggu. Padahal, lanjutnya, transportasi darat yang menghubungkan Wamena dan Mulia saat ini menjadi alternatif utama untuk mengangkut berbagai bahan baik makanan maupun bangunan.

SUMBER : KOMPAS

SAINS : Kiamat 2012, Gejolak Bumi dan Matahari

 
Tak hanya diramu dengan fenomena antariksa yang spekulatif, isu kiamat 21 Desember 2012 juga dipadu dengan proses alamiah Bumi dan Matahari yang dimaknai berlebihan. Bumi dan Matahari tidaklah mati, tetapi berproses dinamis dan terus berevolusi.

Penggagas isu menyebut, kiamat juga terjadi karena adanya perubahan arah kutub magnet Bumi dan melemahnya medan magnet Bumi. Kutub utara magnet Bumi akan berbalik 180 derajat menjadi kutub selatan dan sebaliknya.

Perubahan arah kutub magnet diyakini akan melemahkan medan magnet Bumi. Akibatnya, kemampuan Bumi menahan radiasi sinar kosmik, termasuk radiasi Matahari, hilang.

Ini dikatakan bisa membahayakan satelit, mengganggu orientasi gerak binatang, hingga berbagai kekacauan arah pesawat karena satelit terganggu.

Guru Besar Kemagnetan Batuan Institut Teknologi Bandung Satria Bijaksana, Rabu (12/12/2012), mengatakan, kutub magnet Bumi memang bisa berubah arah 180 derajat. Kutub magnet juga bisa bergeser seperti yang kini terjadi atau melemah. ”Tapi, perubahan itu tidak terjadi tiba-tiba,” ujarnya.

Kutub utara magnet Bumi berada 11,5 derajat dari kutub utara Bumi dan ada di wilayah Kanada. Ia bergerak ke utara-barat laut dengan besaran setengah derajat dalam lima tahun. Pada abad mendatang, kutub utara magnet Bumi akan ada di Siberia, Rusia.

Perubahan arah dan pergeseran kutub magnet Bumi disebabkan oleh sirkulasi material dalam inti bagian luar Bumi. Inti bagian luar ini berupa fluida (cairan) yang terdiri atas nikel dan besi. Gerak fluida tersebut dipengaruhi oleh rotasi Bumi.

Mantan Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia Lambok Hutasoit mengatakan, rekaman batuan selama 76 juta tahun menunjukkan telah terjadi puluhan kali perubahan arah kutub magnet berkebalikan. Namun, tak ada yang aneh dengan batuan Bumi. Jeda waktu antar- perubahan arah kutub 25.000 tahun hingga jutaan tahun.

Satria menambahkan, perubahan kutub magnet berkebalikan terakhir terjadi 780.000 tahun lalu. Proses transisinya butuh sekitar 20.000 tahun, waktu yang cukup bagi makhluk hidup Bumi untuk beradaptasi.

Meskipun demikian, perubahan dan pergeseran kutub tidak menimbulkan dampak apa pun bagi manusia, kecuali bagi mereka yang menggunakan kompas sebagai penunjuk arah dan ada di sekitar kutub.

Badai Matahari

Jelang kiamat juga diwarnai isu datangnya badai Matahari. Badai itu ditandai oleh pelepasan partikel Matahari yang bermuatan secara berlebih akibat ledakan Matahari dan lontaran material korona (atmosfer Matahari). Selain membawa energi, partikel membawa medan magnet yang menimbulkan radiasi elektromagnetik jumlah besar.

Kepala Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Clara Yono Yatini mengatakan, aktivitas Matahari meningkat sejak 2010. Ini bagian dari siklus 11 tahunan Matahari. Selama 2012, aktivitasnya terus meningkat dan diperkirakan mencapai puncaknya Mei-Juni 2013.

Selama menuju puncak, badai Matahari bisa terjadi kapan saja. Waktunya tidak bisa dipastikan, hanya diperkirakan. Kapan terjadinya badai sudah bisa di- prediksi beberapa hari sebelumnya oleh Lapan dan lembaga penelitian astronomi lain.

Namun, badai ini belum tentu berdampak pada Bumi, tergantung arah ledakan dan kondisi magnetosfer Bumi, apakah muatan magnetnya sama atau berlawanan dengan muatan magnet partikel Matahari.

Satria mengatakan, magnetosfer adalah medan magnet, bukan lapisan partikel. Ia tidak bisa disamakan dengan lubang ozon. Karena itu, tidak ada istilah magnetosfer retak atau bocor seperti yang diisukan.

Menurut Clara, badai Matahari adalah peristiwa rutin. Pengamatan siklus Matahari dilakukan sejak 1745. Manusia punya sistem untuk mengantisipasi, termasuk peringatan dini.

Badai ini hanya memberi dampak pada satelit, sistem komunikasi atau kelistrikan di negara-negara dekat kutub. Belum ada catatan manusia jadi korban langsung badai Matahari.

Letusan gunung api

Kiamat juga dikabarkan terjadi akibat letusan gunung api besar (supervolcano), seperti letusan Gunung Toba di Sumatera atau letusan yang membentuk Kaldera Yellowstone di Amerika Serikat.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono berkata, letusan gunung api selalu didahului tanda-tanda peningkatan aktivitas magma, seperti gempa, pelepasan gas, atau penggelembungan gunung. Untuk letusan superdahsyat, tanda-tanda ini harus ada minimal setahun sebelumnya. Letusan tidak bisa terjadi tiba-tiba.

”Semua gunung api aktif di Indonesia terpantau,” ujarnya. Demikian pula gunung api aktif di berbagai negara. Waktu letusan, besaran letusan, dan kapan letusan berakhir tak dapat diprediksi. Karena itu, ramalan letusan besar gunung api 21 Desember dinilai mengada-ada.

Peristiwa yang terjadi di alam tidak terjadi seketika, ada logika yang menyertainya. Semua membutuhkan proses dengan jangka waktu panjang, hingga jutaan tahun. Bukan sulap, bukan sihir.
Sumber :
Kompas

Kemampuan Menulis Banyak Peneliti Masih Lemah


Kemampuan menulis banyak peneliti masih lemah. Hal ini merupakan salah satu sebab kurangnya publikasi peneliti Indonesia di jurnal internasional. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menerbitkan Peraturan Kepala LIPI No 04/E/2012 tentang Pedoman Karya Tulis Ilmiah untuk mengatasi masalah tersebut.

"Kelemahannya selama ini adalah analisis atau pembahasannya kurang. Padahal penelitian menghasilkan banyak data Enny Sudarmonowati, Kepala Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan Peneliti LIPI dalam Workshop "Increase Acceptance in Refereed International Scientific Journal", Jumat (14/12/2012) di Cibinong.

"Selain itu banyak peneliti juga lemah dalam menyimpulkan. Tidak disebutkan di tujuan dan rumusan permasalahan tetapi muncul pada bagian kesimpulan," tambah Enny yang menginisiasi komunitas lingkungan Jakarta Green Monster dan pakar dalam bidang transgenik tumbuhan.

Menurut Enny, banyak peneliti lemah dalam menulis karena belum terbiasa, kurang latihan dan seringkali merasa tidak berbakat menulis. Hal lain yang menjadi sebab kelemahan dalam analisis dan kesimpulan adalah kurangnya membaca sehingga kurang referensi.

"Referensi di jurnal internasional banyak sekali. Banyak referensi karena dibahas. Di Indonesia, ada paper yang hanya punya 2 hingga 4 daftar pustaka bisa terbit. Di sini, kualitas jurnal juga harus diperbaiki. Kalau karya tidak bagus, ya jangan diterima," papar Enny

Enny menuturkan, untuk memperbaiki kuantitas dan kualitas publikasi ilmiah oleh peneliti Indonesia, kemampuan peneliti menulis juga harus ditingkatkan. Langkah ini telah diambil LIPI. Peneliti diminta mengikuti diklat 5 hari dan ditargetkan mampu menghasilkan satu karya tulis ilmiah.

Meski demikian, upaya peningkatan kualitas karya tulis juga perlu diimbangi dengan penambahan anggaran penelitian. Langkah lain bisa dilakukan dengan meng-upgrade jurnal nasional berpotensi menjadi jurnal internasional yang diterbitkan oleh Indonesia.

Sementara itu, Fred T Davis dari Texas A&M University yang menjadi pembicara dalam workshop hari ini mengatakan bahwa peneliti harus terbuka dengan kritik terhadap karya ilmiahnya. "Tidak semua ide kita miliki. Ide kita juga bukan berarti yang terbaik," katanya.

Ia juga mengatakan, untuk diterima di jurnal internasional, peneliti juga perlu memperhatikan judul karya tulis. Semakin menarik judul, semakin menarik minat para reviewer. "Sains tidak selalu harus menjadi membosankan tetapi bisa menjadi menarik," cetusnya.

SUMBER : KOMPAS

Kiamat 2012, Isu Petaka dari Antariksa


Untuk meyakinkan adanya kiamat 2012, para penggagas isu meramu berakhirnya periode 13 baktun
kalender Perhitungan Panjang Maya dengan berbagai fenomena astronomi. Sejumlah peristiwa antariksa yang lumrah terjadi diolah menjadi kejadian luar biasa yang dikatakan bisa memicu kehancuran Bumi.

Pada 21 Desember, hari yang oleh pencetus isu kiamat dianggap hari akhir, Matahari terletak di rasi Sagittarius. Jauh di belakangnya, ada pusat Galaksi Bimasakti yang memiliki lubang hitam bermassa 4 juta kali massa Matahari.

Kesegarisan Bumi, Matahari, dengan pusat Galaksi ini dituding akan mengoyak Matahari dan anggota Tata Surya lain. Gaya pasang surut dari pusat Galaksi dianggap akan makin besar karena Matahari sedang di bidang Galaksi.

Posisi Matahari yang mengarah ke pusat Bimasakti adalah nyata. Ini adalah peristiwa rutin yang terjadi tiap 21 Desember. Kondisi ini tak berubah, meski Matahari terus berputar mengelilingi pusat Galaksi selama 250 juta tahun. Bukan hal istimewa.

”Arah Bumi ke pusat Galaksi tidak menimbulkan masalah apa-apa. Itu hanya orientasi arah,” kata dosen struktur galaksi Program Studi Astronomi Institut Teknologi Bandung, M Ikbal Arifyanto, Selasa (4/12/2012).

Dalam astronomi, pusat Bimasakti masih merupakan daerah ”abu-abu”, posisi pastinya belum dapat ditentukan. Pusat Bimasakti diyakini berada di daerah Sagittarius A*. Jika diteropong dalam panjang gelombang visual, wilayah ini hanya daerah gelap, tapi memancarkan gelombang radio sangat kuat.

Lubang hitam memang akan menarik benda-benda dalam batasan jarak tertentu. Matahari berjarak sekitar 30.000 tahun cahaya (285.000 triliun kilometer) dari pusat Bimasakti. Kini, Matahari berumur 5 miliar tahun dan tetap ada di posisinya, tak tersedot lubang hitam.

Matahari juga sedang tidak di bidang Galaksi. Bambang Hidayat dalam ”Kosmophobia 2012: Satu Tilikan Astronomi Menyatakan bahwa Apokaliptika Tidak Akan Terjadi pada Tahun 2012” di jurnal Sosiohumanika Volume 3 Nomor 1 Tahun 2010 menyebut, Matahari pada 21 Desember 2012 berada pada jarak 100 tahun cahaya dari bidang Galaksi. Terakhir, ia melewati bidang itu 3 juta tahun lalu.

Matahari sedang bergerak ke utara (atas piringan Galaksi), menuju titik terjauhnya. Ia akan kembali melintasi bidang Galaksi pada 10 juta tahun mendatang. Kalaupun Matahari ada di bidang Galaksi, dampak gaya pasang surut pusat Galaksi terhadap Matahari hanya sebesar tumbukan nyamuk ke manusia.

Tumbukan

Isu lain yang mengiringi kiamat 2012 adalah tertabraknya Bumi oleh Planet X dan Planet Nibiru, dua planet rekaan.

Ian O’Neil dalam 2012: No Planet X di situs universetoday.com, 25 Mei 2008, menyatakan, Planet X adalah istilah untuk menamai benda langit seukuran planet yang diduga ada. Obyek yang sempat dinamai Planet X antara lain Pluto yang ditemukan pada 1930. Pluto diduga ada karena memicu gangguan orbit Neptunus.

Pencarian Planet X kini lebih diarahkan pada benda-benda seukuran Pluto. Ia diperkirakan ada di Sabuk Kuiper, wilayah Tata Surya setelah Neptunus antara 30-50 Satuan Astronomi (jarak Matahari-Bumi). Selain Pluto, obyek yang ditemukan di daerah ini antara lain Orcus, Quaoar, Eris, dan Sedna.

Istilah Nibiru muncul dalam buku The Twelfth Planet karangan Zecharia Sitchin, 1976, yang dianggap sebagai karangan imajinatif berdasar teks kuno bangsa Sumeria (Irak) 6.000 tahun lalu. Nibiru adalah planet yang dikendarai alien (makhluk asing) Annunaki untuk mengunjungi Bumi. Annunaki memodifikasi primata Bumi jadi manusia guna mengurus Bumi. Ia diramalkan kembali ke Bumi pada 2012 dan mencipta teror.

Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) membantah keberadaan dua planet khayali ini. Jika planet itu memang ada dan mendekati Bumi pada 2012, astronom tentu sudah mendeteksi minimal 10 tahun lalu.

”Jika wujud planetnya tak jelas, apa yang harus ditakutkan?” kata peneliti Astronomi dan Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Emanuel Sungging Mumpuni, dalam diskusi Himpunan Astronomi Amatir Jakarta, Sabtu (8/12/2012).

Selain dua planet rekaan itu, benda langit lain yang diisukan akan menubruk Bumi adalah asteroid dan komet. Bumi memang rentan tertabrak dua benda ini. Namun, tubrukan besar terakhir tercatat terjadi 65 juta tahun lalu yang diduga menyebabkan dinosaurus punah.

Meskipun ancaman itu nyata, dosen dinamika benda kecil dalam Tata Surya, Astronomi, ITB, Budi Dermawan, mengatakan, manusia siap mengantisipasi. Survei Penjaga Antariksa NASA memantau benda-benda yang berpotensi menumbuk Bumi.

Setidaknya ada tiga asteroid mendekati Bumi, yaitu 4179 Toutatis yang mendekati Bumi pada 12 Desember lalu, 99942 Apophis pada 9 Januari 2013, dan 2012 DA14 pada 15 Februari 2013. Studi orbit asteroid itu menyatakan, tidak ada yang akan menabrak Bumi. ”Mereka hanya melintas dekat Bumi. Ini sudah sering terjadi, ” ujarnya.

Komet lebih jarang mendekati Bumi. Sebagian besar habitat komet ada di awan Oort, daerah terpinggir di Tata Surya yang berbatasan langsung dengan wilayah bintang lain.

Saat Tata Surya berpapasan dengan nebula atau bintang lain, keseimbangan komet bisa terganggu dan terjatuh dalam gravitasi Matahari. Makin mendekati Matahari, penyubliman materi di permukaan komet makin meningkat hingga tampak bercahaya dan berekor.

”Komet biasanya sudah terdeteksi di sekitar Jupiter. Jika ada komet mendekati Bumi, pasti sekarang sudah terdeteksi,” kata Budi. Dari awan Oort ke Jupiter, komet butuh waktu tahunan. Demikian pula dari Jupiter menuju Bumi. Karena itu, isu adanya komet, asteroid, Planet X, maupun Nibiru yang mendekati Bumi dan mengancam keberlangsungan kehidupan dianggap spekulatif.

SUMBER : KOMPAS

Sepuluh Film Terburuk Tahun 2009

Semua sutradara atau produser pasti berharap film yang mereka buat bisa mendatangkan keuntungan dalam bentuk dolar maupun pujian dari para kritikus film yang kadang kelewat cerewet. Berbagai usaha mereka lakukan untuk membuat film yang mereka produksi menjadi film yang masuk kategori bagus tanpa menghilangkan nilai komersialnya. Sayang kadang di tengah proses pembuatan ini ada sesuatu yang lupa mereka perhatikan sehingga saat diedarkan film ini gagal meraih hati para pengamat film.
Bisa jadi mereka sudah memperhatikan semua aspek dengan baik namun yang jadi masalah adalah visi mereka ternyata tak sejalan dengan para kritikus. Lagi-lagi hasilnya menjadi bahan cercaan para pengamat. Terlepas dari disengaja atau tidak, memang tidak semua film bisa menjadi film yang bagus tanpa harus kehilangan nilai komersial.
Menilai film sendiri memang bukan pekerjaan yang mudah. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Film yang sukses mengumpulkan dolar bukan jaminan bahwa film tersebut punya nilai tinggi sementara sebaliknya film yang tak laku juga bukan berarti film tersebut buruk. Setelah menimbang-nimbang akhirnya muncul sepuluh judul film yang kami anggap layak mendapat gelar film terburuk tahun 2009 ini, tentunya film-film tersebut yang sudah masuk ke jaringan gedung bioskop di tanah air.
1. STREET FIGHTER: THE LEGEND OF CHUN-LI
STREET FIGHTER: THE LEGEND OF CHUN-LIFilm laga dengan latar belakang martial arts memang biasanya mengandalkan soal special effect dan koreografi tarung sebagai pilar utamanya. Mungkin dengan pertimbangan ingin mengubah stigma itu pula Andrzej Bartkowiak, sang sutradara, tak terlalu memperhatikan titik krusial ini. Akibatnya, usaha memperbaiki usaha awal mengadaptasi game Street Fighter ke layar lebar ini jadi sia-sia. Alur cerita cenderung datar dan mudah ditebak sementara ide cerita pun sudah basi. Ditambah lagi akting yang pas-pasan dan naskah yang kurang menggigit, lengkap sudah penderitaan film ini. Mau tak mau STREET FIGHTER: THE LEGEND OF CHUN-LI harus rela berada di jajaran film terburuk tahun ini.

2. OLD DOGS

OLD DOGSMenyia-nyiakan potensi yang sudah ada di depan mata. Itulah kesan yang tertangkap setelah menyaksikan film karya Walt Becker ini. Bagaimana tidak. Ada dua nama yang bisa dijadikan jaminan film bagus bergabung dalam film ini tapi nyatanya fakta itu tak membuat film ini jadi sebuah tontonan yang menarik.
Naskah yang kurang kokoh dan sutradara yang tak mampu mengeksploitasi potensi dua aktor andal ini adalah penyebab tidak munculnya kekuatan yang dimiliki John Travolta dan Robin Williams. Akhirnya yang tersisa hanyalah joke-joke hambar dalam kerangka cerita yang kurang menggigit pula. Bayangkan betapa sia-sianya John dan Robin bermain dalam film ini.

3. WHITEOUT
WHITEOUTMengangkat kisah dari sumber yang sudah 'besar' memang kadang beresiko tinggi buat sang sutradara. Kalau gagal menyamai reputasi sumber aslinya maka caci-maki para penggemar sumber asli plus para kritikus jelas tak akan bisa dibendung lagi. Kenyataan pahit itulah yang dihadapi oleh Dominic Sena saat mengadaptasi komik berjudul Whiteout ke layar lebar. Entah kenapa, malah film yang juga diberi judul WHITEOUT ini jadi terlihat seperti mengekor film INSOMNIA dan parahnya lagi Kate Beckinsale tak mampu menghidupkan karakter Carrie Stetko seperti yang dilakukan Al Pacino saat bermain dalam INSOMNIA. Akhirnya, WHITEOUT jadi tak lebih dari sekedar film thriller biasa.

4. BRIDE WARS
BRIDE WARSDua aktris berpotensi beradu akting dalam satu film yang tak didukung naskah yang memadai jadinya adalah BRIDE WARS ini. Film ini sebenarnya tak menawarkan banyak. Alur cerita cenderung polos dan tak memiliki 'denyut' yang cukup kuat. Artinya, yang terjadi selama 89 menit itu hanyalah 'perpanjangan' dari konflik yang pada titik tertentu terasa agak dipaksakan. Ini diperparah dengan tidak adanya latar belakang yang cukup kuat untuk mendukung karakter masing-masing tokoh sehingga di akhir cerita, film ini seolah berlalu begitu saja tanpa ada kesan yang cukup kuat. Alhasil, Gary Winick, sang sutradara, tak mampu menyelamatkan film ini dari jajaran film dengan nilai terendah di tahun 2009 ini.

5. SORORITY ROW
SORORITY ROWBerapa banyak film thriller yang dibuat berdasarkan ide yang dibawa oleh film berjudul SORORITY ROW ini? Jawabnya mungkin sudah terlalu banyak. Tapi nyatanya itu tak menghalangi produser dan sutradara menawarkan konsep serupa. Masalahnya, sampai saat ini masih ada peluang untuk mengeruk keuntungan dari konsep ini. Pasar masih suka ditakut-takuti dengan cara klasik meski pada dasarnya mereka sudah tahu persis apa yang bakal terjadi.
Akhirnya dengan cerita yang sangat simple dan generik, yang tersisa hanyalah masalah mengulur waktu sampai memenuhi kuota untuk disebut sebagai film full feature. Tak heran jika film ini banyak mendapat kritikan dari pengamat film. Nyatanya, film dengan biaya produksi US$12,5 juta ini masih mampu mengembalikan modal awal pembuatan.

6. THE UGLY TRUTH
THE UGLY TRUTHKonsep cerita yang sama sekali tidak menyimpang dari pakem film drama komedi bisa jadi adalah kunci kegagalan film ini meraih simpati para kritikus. Nyatanya memang tak ada yang baru dari film ini. Dari awal pun penonton sudah bisa memperkirakan bagaimana akhir dari film ini. Artinya, satu-satunya yang bisa dijadikan tumpuan agar penonton tak beranjak dari tempat duduk hanyalah alur cerita yang menarik dan kemampuan akting sang aktor dan aktris. Dalam kasus THE UGLY TRUTH ini yang paling banyak berperan justru adalah kemampuan akting karena alur cerita sebenarnya sudah tak mampu berbuat banyak. Itu pun masih belum mampu mengangkat pamor film ini agar lepas dari jajaran film dengan nilai terendah tahun ini.

7. I LOVE YOU, BETH COOPER
I LOVE YOU, BETH COOPERFakta bahwa film ini diangkat dari kisah nyata ternyata bukanlah jaminan bahwa hasil yang disajikan akan menarik. Nyatanya I LOVE YOU, BETH COOPER yang konon didasarkan pada pengalaman pribadi Larry Doyle, sang penulis naskah, malah sama sekali tak terasa 'hidup'.
Dengan naskah yang setipis itu, jelas tak banyak yang bisa dilakukan oleh para pemeran dalam film ini. Paul Rust tak mampu membuat karakter nerd yang ia perankan jadi berbeda dari para nerd sebelumnya. Untungnya Hayden Panettiere mampu sedikit menghidupkan suasana yang mulai terasa membosankan ini. Itu pun tak terlalu mampu membawa film ini jadi benar-benar sebuah hiburan yang fresh.

8. THE PINK PANTHER 2
THE PINK PANTHER 2Ada dua hal yang patut disayangkan dari film ini. Yang pertama adalah casting bagus yang tak diimbangi dengan naskah dan penyutradaraan yang sama bagusnya. Akibatnya para aktor dan aktris pendukung yang sebenarnya dapat 'berbuat lebih' seolah jadi karakter dangkal yang hanya muncul bergantian dari awal hingga akhir film.
Masalah kedua adalah gagalnya sang sutradara dam penulis naskah untuk menuangkan ide lama, The Pink Panther, menjadi sebuah tontonan yang berkualitas. Akhirnya, film ini hanya menjadi sekedar rangkaian humor fisik macam THE THREE STOOGES atau Warkop DKI yang dengan segera terlupakan ketika film berakhir.

9. DRAGONBALL EVOLUTION
DRAGONBALL EVOLUTIONSekali lagi, adaptasi dari bentuk lain yang sudah lebih dulu populer tidak selalu menguntungkan. Bila bisa mengalihkan 'jiwa' dari kisah yang diadaptasi ke bentuk lain maka popularitas versi aslinya akan mendongkrak pamor film yang mengadaptasi. Sebaliknya jika gagal menangkap 'roh' tadi maka caci-maki para fans setia jelas tak terhindarkan. Dalam kasus DRAGONBALL EVOLUTION ini yang jadi masalah adalah banyaknya 'penyesuaian' yang harus dilakukan sang sutradara yang akhirnya malah membuat para fans manga ini jadi kecewa lantaran visualisasi sang sutradara telah menyimpang jauh dari visualisasi dalam komik. Situasi jadi lebih tak menguntungkan lantaran buat para penonton yang bukan penggemar manga, film ini juga tak memberikan sesuatu yang 'jelas'.

10. TRANSFORMERS: REVENGE OF THE FALLEN
TRANSFORMERS: REVENGE OF THE FALLENMurni suguhan visual. Hanya itu yang akan Anda dapat saat menyaksikan film TRANSFORMERS: REVENGE OF THE FALLEN. Alur cerita kurang menggigit dan naskah yang kurang tergarap dengan baik adalah masalah yang dihadapi film ini. Akhirnya yang tersisa dari film berdurasi sekitar 150 menit ini hanyalah CGI yang memang disajikan dengan baik.Soal efektif atau tidak yang pasti pesta CGI adalah tujuan utama Michael Bay membuat film ini. Ditambah lagi akting yang tak memadai dari Megan Fox maka mau tak mau Michael Bay harus merelakan film TRANSFORMERS: REVENGE OF THE FALLEN masuk ke daftar film terburuk tahun ini.

Tujuh Keajaiban Rusia

1.The Baikal Lake


This lake is situated in Eastern Siberia and considered to be the deepest lake in the world as well as the biggest freshwater tank on the Earth. It is 1500 meters deep (~5000 feet). Look how clean the water is. The view is really enthralling.

2.Valley of the Geysers
The landmark is located on the Kamchatka peninsula and comprises of hundreds living geysers. The place is in the list of UNESCO World’s Heritage.



3.Mother Motherland monument
This memorial of huge sizes was built in the end of 50’s to pay the tribute to the memory of those people who were killed on their duties during the WWII. The monument is in Guinness Book of World Records as the highest monument at that time. The woman symbolizes Russia and is two times higher than Statue of Liberty with 85 meters high (~280 feet.)


4.Peterhof
The place was built to the order of Peter the First in the beginning of 17-th century and is situated nearby Saint-Petersburg. It is considered to be the top tourist attraction in the whole Russia.

5.Saint Basil’s Cathedral


6.Poles of the Komi Republic
No one knows how long ago they were created, but for sure scientists know that only nature could create such a thing. Estimated age is 200 million years and their height is 42 meters at most (~140 feet.)


7.Elbrus
The mountain is the highest point in Russia and some people believe that it is also the highest point in Europe. Lots of tourists, ski and snowboaring lovers visit this place yearly. Its height is 5600 meters which is 18600 feet.

Jenis-jenis Kadal yang Unik






8 hewan pra sejarah yang paling terkenal

Inilah dia 8 hewan pra sejarah yang paling terkenal…

1. Triceratops
Nama : Triceratops
Panjang : 9 m, tinggi 3 m
Massa : 12 ton
Zaman : Akhir Cretaeceous (68 juta tahun yang lalu)
Makan : Tumbuh-tumbuhan

Triceratops berarti muka bertanduk tiga dalam bahasa Yunani. Hewan ini memiliki cula sepanjang 1 m sebanyak 2 buah di atas matanya, dan satu lagi lebih pendek dibagian atas hidungnya. Hal yang paling membedakan hewan ini dari hewan yang lain adalah tulang tengkoraknya yang mampu berkembang sepanjang 2m, hampir sepertiga panjang tubuhnya. Fosil hewan ini ditemukan di Benua Amerika. Hewan ini diperkirakan tidak berkelompok dan individual. Tanduknya berfungsi sebagai kedudukannya terhadap triceratops lain seperti halnya rusa saat ini (courtship). Hewan ini menjadi objek penelitian yang cukup banyak digemari oleh para ilmuwan karena banyaknya fosil yang ditemukan.

Intermezo:
Selain fosil hewn ini banyak ditemukan, hewan ini terkenal karena ke-eksotisannya, bentuk fisik yang unik dan terkesan “friendly” bagi masyarakat membuatnya menjadi ikon hewan prasejarah yang digemari anak-anak.
(Gimana ga eksotis?yang bercula satu aja diburu besar-besaran, apalagi bercula tiga?)

2. Mammoth
Nama: Mammoth (Mammuthus primigenius)
Panjang: 5 meter (hingga bahu)
Massa: 12 ton
Zaman: Pliosen (4,8 jt tahun yg lalu)
Makan: Tumbuhan (biasanya yang berupa pohon)

Mammoth merupakan nenek moyang hewan yang kita kenal dengan nama gajah, dan memiliki gading sepanjang 3,3 m yang digunakan saat berkelahi ataupun menakuti musuh. Fosil mammoth sering ditemukan dalam kondisi yang masih baik karena kondisi suhu yang sangat rendah. Habitat mammoth adalah daerah-daerah balkan (Rusia, Siberia, dan sekitarnya). Mammoth sering juga disebut woolled elephant atau gajah berbulu tebal karena bulu yang melindungi tubuhnya (yg mampu membuatnya bertahan di suhu yang ekstrim).

3. Velociraptor
Nama: Velociraptor
Panjang: 2 m, (tinggi tubuh saat berdiri 1 m)
Massa: 50 kg
Zaman: Akhir Cretaeceous
Makan: Hewan-hewan yang berukuran lebih kecil dari ukuran tubuhnya

Velociraptor berarti pencuri berkecepatan tinggi (speedy thief). Memiliki 30 gigi yang panjang dan tajam, paruh yang datar, dan leher membentuk seperti huruf “s”. Bergerak dengan kedua tungkai (kaki) nya yang kuat, dan berukuran kecil, hewan ini memiliki karakteristik yang hampir sama dengan cheetah. Akan tetapi, raptor seringkali berburu dalam kelompok yang terdiri dari 3-10 ekor raptor. Ciri khas lain dari raptor (selain kedua tungkainya yang kuat) adalah kapasitas otaknya yang diperkirakan memiliki kemampuan yang sama dengan simpanse (mampu berkomunikasi dengan sesama raptor melalui suara-suara yang spesifik). Kecepatan larinya mencapai 40 mil per jam. Fosil Velociraptor ditemukan di Rusia, Mongolia, dan China.

4. Pterodactyl
Nama: Pterodactyl (Pterosaurus)
Panjang: tubuh saat berdiri 3m, bentangan sayap mencapai 10m
Massa: -
Zaman: Trias (65,5 juta tahun yg lalu)
Makan: Tumbuhan dan hewan-hewan kecil seperti ular dan ikan

Pterodactyl berasal dari bahasa Yunani yang berarti kadal yang bersayap (winged lizard). Hewan ini terkenal dengan paruhnya yang panjang dan bentangan sayapnya yang lebar (mencapai lebih dari 10 m). Peneliti dari Ohio University menemukan ada satu bagian otak yang membedakan hewan ini dengan hewan vertebrata lainnya. Flocculi. Proporsi flocculi didalam otak pterosaurus mencapai 7,5%, dan rata-rata vertebrata hanya memiliki 1-2% flocculi didalam otaknya. Flocculi ini menyebabkan penglihatan pterosaurus menjadi jauh lebih baik. Namun proporsi yang besar ini lebih disebabkan oleh bentangan sayapnya yang lebar, karena selain berhubungan dengan otot mata, flocculi juga berhubungan erat dengan kerja syaraf sensorik.

5. Smilodon
Nama: Smilodon (Long-teeth cats)
Panjang: -
Massa: 55-300 kg
Zaman: Megantereon (2,5 juta-500.000 tahun yang lalu)
Makan: hewan pemakan tumbuhan (bison, rusa,dll.)

Smilodon atau yang dikenal dengan sebutan sabre-tooth cat berasal dari bahasa Yunani yang artinya gigi pahat, ditemukan di Benua Amerika. Ciri khas dari hewan ini adalah gigi taring atas yang panjang (17 cm). Smilodon berburu dalam kelompok seperti halnya singa saat ini. Akan tetapi, kelompok tersebut tidak didominasi oleh pejantan, karena ukuran tubuhnya yang sama dengan betina. Gigi taring yang panjang tersebut tidak digunakan untuk memikat pasangan, jadi kehidupan sosial hewan ini belum banyak diketahui. Smilodon memiliki tubuh yang lebih menyerupai beruang karena bulunya menyerupai beruang, dan bagian perut yang lebar dan pendek.
6. Temnodontosaurus
Nama: Temnodontosaurus
Panjang: 9 m
Massa: 15 ton
Zaman: Awal Jura (196 juta tahun yg lalu)
Makan: Cumi-cumi dan ikan-ikan kecil

Temnodontosaurus merupakan pemangsa bawah laut yang memiliki stamina berenang yang menakjubkan, yang membuatnya mampu berenang hingga ke dasar laut untuk mencari mangsa. Fosilnya ditemukan di Perairan Inggris dan Jerman. Ciri khas dari hewan ini adalah matanya yang besar, 20 cm. Hewan ini mirip dengan lumba-lumba saat ini, karena paruhnya yang panjang dan sirip yang datar.

7. Tyrannosaurus
Nama: Tyrannosaurus rex
Panjang: 12 m, tinggi 6 m
Massa: 7,5 ton
Zaman: Cretaeceous (68 juta tahun yang lalu)
Makan: hewan pemakan tumbuhan

Tyrannosaurus rex dalam bahsa yunani berarti raja kadal yang kejam. Sama seperti raptor, T-rex bertungkai dua, leher menyerupai huruf “s”, dan memiliki ekor sebagai penyeimbang gerakannya. T-rex memiliki tulang tengkorak yang besar (1,5 m) yang dikelilingi jaringan-jaringan otot yang kuat sehingga membuatnya mampu dengan mudah mengunyah mangsanya. Hewan ini ditemukan di Benua Amerika dan Benua Asia (Tarbosaurus). Lengan hewan ini terbilang cukup kecil, hanya sepanjang 1 m dan belum ditemukan fungsi sebenarnya dari lengan ini. Penelitian terbaru (April 2008) mengatakan bahwa T-rex memiliki kekerabatan dengan bangsa unggas, aligator, dan burung unta. Walaupun tubuhnya cukup besar, T-rex memiliki otot-otot yang banyak yang memungkinkannya berlari dengan kecepatan 40-70 km/h. Kemampuan lain dari hewan ini adalah mampu mencium bebauan dari jarak yang jauh yang mampu dibandingkan dengan burung pemakan bangkai saat ini. Hingga saat ini masih menjadi perdebatan apakah T-rex sebenarnya pemakan bangkai atau hewan yang berburu.

8. Coelacanth
Nama: Coelacanth (Latimeria chalumnae)
Panjang: 2 m
Massa: 80 kg
Zaman: Devonian pertengahan (410 jt tahun yg lalu)
Makan: Cumi-cumi dan Ikan-ikan kecil

Coelacanth yg berasal dari bahasa Yunani yg berarti hollow spine (duri/tulang punggung yang berlekuk) diperkirakan sudah punah semenjak zaman cretaceous. Namun penemuan mengejutkan terus berdatangan seiring ditemukannya hewan ini di perairan Tanzania, Madagascar, Kenya, dan Indonesia, tepatnya Taman Laut Nasional Bunaken (mantab bro!). Walaupun hewan ini mati setelah ditangkap nelayan, diyakini hewan ini masih ada dan hidup di perairan dalam (>700 m). Coelacanth termasuk salah satu fosil hidup karena nyaris tidak mengalami perubahan secara signifikan pada fisik hewan ini dari masa ke masa.